BUKARES – Dalam kariernya sebagai pesepakbola, legenda hidup Gheorghe Hagi pernah menjadi salah satu jugador Real Madrid yang membelot ke Barcelona. Faktor yang membuatnya berkhianat kepada publik Madridistas tak lain karena sosok Johan Cruyff di kursi kepelatihan Barca.
Memang, tak seperti Luís Figo atau Luis Enrique yang ‘langsung’
menyeberang dari ibukota ke Katalan atau sebaliknya, Hagi sempat hijrah
lebih dulu ke Brescia dari Los Blancos, sebelum akhirnya mendarat di
Camp Nou, tahun 1994 silam.
Alasannya hanya Cruyff, dan Hagi rela meninggalkan apapun demi idola
masa kecilnya itu. Bahkan ketika masa mudanya tak sering menonton
pertandingan sepakbola karena tinggal di kawasan miskin, Hagi tetap
mengenal sosok maestro sepakbola dunia era 70an itu.
“Dia luar biasa – yang terbaik. ketika saya pindah ke Barcelona tahun
1994, dia sudah menjadi pelatih dan kepergian saya ke Barca hanya karena
dia. Bagi saya sudah kebat bekerja sama dengannya dan menunaikan
potensi saya meski tak tak selalu dimainkan,” aku Hagi, seperti disitat FIFA.com, Sabtu (27/10/2012).
“Saat masih kecil, saya tak banyak melihat pertandingan internasional,
tapi meski begitu, saya selalu menyadari bahwa yang terbaik di dunia
adalah Cruyff,” pungkas legenda hidup berjuluk “Maradona dari Carpathia”
itu.
Hagi pernah semusim berseragam Los Merengues di tahun 1990 sampai 1992.
Selama itu, Hagi sempat mencetak 64 caps dengan 16 gol, serta
mempersembahkan sebiji gelar Supercopa Spanyol di awal musimnya.
Tapi musim berikutnya, Hagi sempat mendarat di Italia bersama Brescia, sebelum menorehkan tinta emas kariernya bersama Blaugrana
selama dua musim (1994-1996). Masa-masa jayanya membuat Hagi tercatat
di 125 daftar pesepakbola fenomenal versi Pelé, maestro olah bola
legendaris Brasil dan dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar