Senin, 22 Oktober 2012

Milan Oh Milan...

Foto: Reuters 
SUMENEP - Musim ini jadi musim kelabu buat salah satu tim kuat Italia, AC Milan. Betapa tidak, klub yang biasanya bersaing juara, kini harus terpuruk di papan bawah. Ada apa dengan I Rossoneri?

Krisis..!! Ya, satu kata itu sangat cocok menggambarkan tim milik mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi itu. Tidak seimbangnya neraca keuangan klub, menjadi awal dari krisis.

Jelang dimulainya kompetisi musim 2012-2013, Berlusconi melalui tangan kanannya, Adriano Galliani mengatakan bahwa kondisi klub tengah goyah, lantaran dana yang pas-pasan, atau bahkan kurang untuk menutupi bujet.

Hasilnya, langkah ekstreem pun diambil dua petinggi klub tersebut. Sejumlah pemain veteran yang selama ini mengayomi pemain muda dibabat habis. Alessandro Nesta, Filippo Inzaghi, Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, Gianluca Zambrotta dan Mark van Bommel tidak mendapatkan kontrak baru, lantaran dianggap beban gajinya terlalu memberatkan klub. Hanya Massimo Ambrosini, pemain veteran yang dipertahankan.

Keputusan melepas sejumlah pemain senior ternyata belum membuat kondisi keuangan klub stabil. Berlusconi dan Galliani pun kembali menempuh jalur ekstreem dengan menjual dua aset paling berharganya, Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic.

Nah, yang terakhir, giliran Antonio Cassano yang dibarter dengan Giampaolo Pazzini. Anehnya, Rossoneri bersedia menambahkan uang tunai demi mendapatkan bomber oportunis Inter Milan yang musim lalu tampil jeblok itu.

Melepas sejumlah pemain penting, manajemen klub tidak merekrut pengganti sepadan. Dengan beraninya, Berlusconi dan Galliani mempercayakan kelangsungan klub kepada para pemain muda yang sangat minim pengalaman.

Hasilnya, Milan pun terlihat belum benar-benar siap mengarungi kompetisi musim ini. I Rossoneri tak lagi mampu mendominasi lawan-lawan yang dihadapi, meski itu hanya tim-tim kecil. Mereka bahkan kerap kerepotan.

Imbasnya, Milan sudah harus menelan lima kekalahan dari delapan laga Serie A yang mereka mainkan. Raihan ini tercatat sebagai salah satu raihan terburuk Milan dalam 70 tahun terakhir..!!!

Milan terakhir kali mencatatkan rekor buruk di awal laga, terjadi pada musim 1941-1942. Kala itu, Milan yang diarsiteki Mario Magnozzi juga menelan lima kekalahan dari delapan pertandingan pertama. Uniknya, Magnnozzi tetap dipertahankan dan akhirnya membawa skuad Iblis Merah menempati posisi 10 di akhir musim.

Nah, kondisi yang mirip terjadi di musim ini. Galliani menyatakan bila posisi pelatih Massimiliano Allegri masih cukup aman. Pria berkepala plontos tersebut bahkan sempat menyatakan bahwa manajemen klub tak pernah berpikir untuk mencari pengganti allenatore yang sukses menghadirkan trofi scudetto di musim pertamanya itu (2010-2011).

Namun, jika melihat permainan Milan sepanjang musim ini, Galliani nampaknya harus memikirkan kembali kata-katanya itu. Dia sepertinya harus memikirkan kandidat pengganti yang tepat, sebelum terlambat.

Memang, Allegri tidak sepenuhnya salah dalam keterpurukan Milan kali ini. Benar, dia tidak didukung skuad mumpuni, akan tetapi, mantan arsitek Cagliari ini seharusnya juga mampu memaksimalkan skuad yang ada.

Meski tak kompetitif, komposisi skuad Milan saat ini tidak terlalu inferior rasanya. Milan masih punya pemain yang bisa diandalkan seperti Alexandre Pato, Robinho, Kevin Prince Boateng, Riccardo Montolivo dan Nigel De Jong.

Namun, Allegri sepertinya sudah pesimistis dengan skuadnya. Dia terlihat tak mampu memberi motivasi yang tepat untuk anak asuhnya dan kerap melakukan kesalahan dalam menurunkan formasi ataupun susunan pemain.

Kekalahan dari Lazio adalah salah satu contoh blunder strategi yang dilakukan Allegri. Dalam laga tersebut, Allegri memasang skema 4-3-1-2 dengan Kevin Prince Boateng bertindak sebagai trequartista.
Namun, di laga tersebut Boateng tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga digantikan Urby Emanuelson di babak kedua. Masuknya Urby ternyata sukses membuat permainan Milan lebih hidup sehingga mampu mencetak dua gol, meski pada akhirnya harus tetap kalah 2-3.

Nah, kini Allegri akan kembali dihadapkan laga sulit, yakni saat Milan bertandang ke markas klub promosi asal Spanyol, Malaga di laga terakhir putaran pertama penyisihan grup Liga Champions.

Jika Milan kembali gagal meraih angka penuh, Berlusconi dan Galliani sepertinya harus mengambil tindakan tegas, apabila mereka tak ingin melihat klub semakin terjerumus lebih dalam.

0 komentar:

Posting Komentar