Jose Mourinho Sedang Redup
MADRID - Real Madrid kehilangan 15 poin dari 16 pertandingan di La Liga musim ini dan terpaut sampai 13 angka dari Barcelona. Jose Mourinho sedang merasakan kariernya meredupDiimbangi Espanyol 2-2 tadi malam (16/12), Madrid bahkan belum menduduki peringkat kedua di klasemen. Mereka masih di urutan ketiga dengan nilai 33, kalah empat poin dari Atletico Madrid yang sementara ada di bawah El Barca.
Rinciannya, Iker Casillas dkk. baru menang 10 kali, seri tiga kali, dan kalah tiga kali. Sebagai pembanding, di musim lalu Madrid hanya kalah empat kali dan seri dua kali dari 38 pertandingan -- dan mereka tampil sebagai juara dengan 100 poin.
Di musim sebelumnya lagi, atau di musim pertama Mourinho bekerja di Santiago Bernabeu, Los Blancos menang 29 kali, seri 5 kali, dan kalah 4 kali dalam semusim, dan mereka menjadi runner-up Barca.
Saat ini, di saat kompetisi baru hampir separuh jalan, Madrid seperti ngos-ngosan untuk menyamai kecepatan lari Barca. Celakanya, ukuran Madrid akan selalu Barca, walaupun mereka juga meninggalkan jauh tim-tim lain. Begitu pula sebaliknya, standar pencapaian Barca di kompetisi lokal akan selalu Madrid.
Namun, jarak 13 poin tergolong jauh. Mourinho kebingungan. Ia sampai mengatakan, baru kali ini menghadapi situasi yang jauh dari ideal seperti saat ini.
"Aku belum pernah ada dalam situasi seperti ini, di mana aku kehilangan begitu banyak angka, dan timku jauh dari tujuan-tujuannya, dalam hal ini liga," ungkap The Special One di situs resmi Madrid.
"Ini situasi yang baru buatku, tapi aku takkan membuatnya sebagai sebuah drama besar. Ini sebuah tahap baru dalam karierku, dan aku akan berusaha yang terbaik. Aku tidak kekurangan kekuatan untuk mengupayakan yang terbaik sampai musim berakhir.
"Kami punya banyak gelar untuk diperjuangkan. Titel liga sepertinya nyaris mustahil. Tapi kami harus jalan terus karena Real Madrid menuntut harga diri dan profesionalisme untuk selalu berusaha yang terbaik dan juara. Tapi sepanjang karierku melatih, kami selalu atau hampir selalu mencapai target-target. Jadi, ini memang situasi yang baru buatku."
Meski demikian, secara matematis Mourinho belum kehilangan apapun. La Liga masih ada 22 pekan lagi, dan Madrid pun masih bertahan di Liga Champions. Sampai dua kesempatan besar itu benar-benar lepas dari tangan, di situlah masa depan Mourinho akan diketahui.
Yang jelas, ia berada di sebuah klub raksasa di mana setiap kali tuntutannya adalah menang dan juara. Maka ketika namanya tidak diucapkan announcer di Bernabeu tadi malam, saat mengumumkan pemain-pemain yang jadi starter maupun cadangan melawan Espanyol, dan Marca menyebutnya sebagai kali pertama Mourinho "terlewatkan", itu adalah konsekuensi yang harus dihadapi Mourinho. Untuk sosok sekaliber dia, dan bagi klub seperti Madrid, satu-satunya cara mengembalikan pamornya adalah Mourinho sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar