LONDON – Roman Abramovich telah menunjuk delapan pelatih, memperoleh 12 trofi, dan mengeluarkan 1 miliar pounds atau Rp 15 triliun untuk belanja pemain dan pelatih sejak mengambil alih Chelsea pada Juni 2003 silam.
Roberto Di Matteo menjadi korban terakhir sang taipan minyak tersebut. Padahal, baru enam bulan lalu RDM membawa The Blues meraih trofi Liga Champions yang sangat diidam-idamkan Abramovich.
Kekalahan 0-3 dari Juventus—kekalahan terbesar Chelsea di Liga Champions sejak menyerah 1-5 dari Barcelona pada 2000 silam—menjadi puncak kekecewaan Abramovich.
Di Matteo mengikuti jejak Claudio Ranieri, Jose Mourinho, Avram Grant, Luiz Felipe Scolari, Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, dan Andre Villas-Boas yang lebih dulu ditendang dari Stamford Bridge.
Pria Italia berusia 41 tahun ini hanya bertahan 262 hari sebagai pelatih Chelsea. Meski tergolong singkat, masa kepelatihannya lebih panjang dari AVB yang 256 hari, Grant yang 247 hari, dan Scolari yang 223 hari.
Namun, Di Matteo hanya memimpin The Blues dalam 23 laga Premiership. Hanya David Webb dan Hiddink (keduanya 13 laga) yang menangani lebih sedikit pertandingan dari RDM.
Pep Guardiola disebut-sebut akan menjadi pelatih Chelsea berikutnya meski tak dalam waktu dekat setidaknya hingga musim depan. Bursa taruhan di Inggris mengunggulkan Rafael Benitez sebagai pengganti RDM.
Berikut statistik 32 pelatih Chelsea sepanjang sejarah klub.
0 komentar:
Posting Komentar