Selasa, 18 Desember 2012

'Guru' Guardiola Bicara Soal Barca, Jerman 1972 dan Messi

 
BARCELONA  - Sejak dilatih Pep Guardiola Barcelona menjadi salah satu klub terbaik sepanjang sejarah. Jikapun ada yang layak disejajarkan dengan Blaugrana, maka tim tersebut adalah timnas Jerman 1972.

Penilaian tersebut datang dari Juanma Lillo, pria yang kerap disebut adalah 'guru' Guardiola dalam hal taktik sepakbola. Suatu ketika, Guardiola pun sempat mengakui hal tersebut dalam sebuah wawancara di sebuah kesempatan.

"Saya belajar dari setiap pelatih yang pernah saya kenal. Tapi secara khusus, ada tiga pelatih yang berhasil menanamkan jejaknya kepada saya: Johan Cruyff, Carles Rexach, dan Juanma Lillo," ujarnya suatu ketika.

Lillo mulai dikenal publik ketika ia menemukan pola 4-2-3-1. Ia mengaku mempelajari banyak rekaman pertandingan dari mulai tahun 1920. Dari pengamatannya tersebut, Lillo lalu menilai bahwa tim nasional Jerman pada tahun 1972 adalah tim yang paling cocok disejajarkan dengan El Barca sejak era Guardiola hingga sekarang.

Sebagai catatan, timnas Jerman (Barat) tahun 1972 diisi oleh pemain-pemain sekaliber Berti Vogts, Wolfgang Overath, Sepp Maier, Franz Beckenbauer, atau Gerd Mueller. Saat itu Jerman sukses meraih gelar Piala Eropa dengan mengalahkan Uni Sovyet di final.

"Saya melihat bagaimana jalannya pertandingan tersebut dan siapa saja yang bermain. Bagaimana hebatnya tim nasional Hungaria tahun 1954 dulu. (Melihat) pemain-pemain seperti Roger Piantoni (Prancis) dan Farkas (Hungaria). Pada saat itulah Total Football muncul pertama kali, bukan dimulai dari timnas Belanda tahun 1974 atau Jerman 1972," jelasnya kepada Marca.

"Setiap pemain (saat itu) lebih terkonsentrasi dengan gaya bermain daripada penempatan posisi. Saat ini, bek tengah, gelandang menyerang, pemain-pemain hebat seperti Eusebio, (Alfredo) Di Stefano, Pele, (Johan) Cruyff, (Franz) Beckenbauer, dan (Bobby) Charlton, semuanya memiliki posisi di lapangan. Jerman 1972 adalah tim yang paling mendekati Barca saat ini," lanjutnya.

Tentang Lionel Messi, mesin gol Barca yang sukses mematahkan rekor 85 gol Gerd Mueller, Lillo berujar bahwa Messi tak sekedar pencetak gol.

"Dia (Messi) lebih dari seorang pencetak gol. Dia menjemput bola dari area belakang, bermain di luar areanya, dan sangat jarang tertangkap offside."

0 komentar:

Posting Komentar